Salah satu bagian penting yang tidak dapat lepas dari sistem pergudangan adalah rak termasuk Rak Multifungsi.
Memang tidak semua gudang menggunakan rak sebagai media penyimpanan mereka. Penggunaan rak ini disesuaikan dengan karakteristik produk yang ada di dalam gudang tersebut. Logistician menyebutnya sebagai sebuah racking system. Di era modern logistic, racking system sudah dikembangkan tidak hanya sebagai media penyimpanan saja, melainkan dianggap sebagai sebuah entity yang terintegrasi dengan sistem. Kebanyakan ERP sistem modern sudah mengembangkan sistem mereka terintegrasi dengan racking system. SAP, Syteline, dan Microsoft Dynamic AX (Axapta) merupakan beberapa ERP system yang sudah mengakomodir modul untuk racking system.
Secara umum, klasifikasi rack dibedakan menurut tipe barang dan beratnya. Kedua hal ini merupakan syarat mutlak sebagai pertimbangan dalam pemilihan penggunaan rak. Racking system modern juga sudah menggunakan knock-down model, yang lebih banyak memberikan keuntungan, terutama dari segi fleksibilitas. Knock-down adalah tipe yang dapat dibongkar pasang. Hal ini memudahkan user untuk mengatur tinggi baris dalam rak, dan juga kemungkinan untuk memindahkan lokasi dari satu gudang ke gudang lain.
Berdasarkan berat barangnya, racking system biasanya dibedakan menjadi:
- Light-duty shelving
- Mid-duty shelving
- Heavy-duty racking
Ketiganya mempunya karakteristik penggunaan yang berbeda, terutama dari segi berat barang per area-nya.
Light-duty shelving biasanya digunakan untuk menyimpan barang-barang yang sangat ringan seperti rak minimarket, furniture di rumah atau rak toko . Racking system ini biasanya tidak pernah menggunakan pallet mengingat berat barang yang sangat ringan dan biasanya juga mempunya dimensi yang kecil. Rak ini biasanya menggunakan papan multiply sebagai alas untuk meletakkan barang. Tipe barang yang biasa disimpan di racking system model ini adalah obat-obatan dan komponen elektronik.
Mid-duty digunakan untuk karakteristik barang yang dengan berat medium. Ada dua macam jenis mid-duty, yaitu up mid duty dan down mid-duty. Perbedaan keduanya adalah dilihat dari kecenderungan berat dari barang tersebut. Up adalah tipe rack cenderung ke arah yang lebih berat, sedangkan down ke arah yang lebih ringan. Untuk model, tipe down lebih condong kearah light, dengan menggunakan papan, sedangkan tipe up lebih menyerupai heavy-duty, tanpa menggunakan papan, melainkan menggunakan pallet sebagai gantinya. Model up ini biasanya tidak terlalu tinggi dan masih dapat dijangkau dengan tangga, tanpa perlu menggunakan forklift.
Heavy-duty adalah tipe rak yang mutlak harus menggunakan pallet dalam aplikasinya.
Tinggi dari tipe rak ini biasanya hampir mencapai 5 hingga 6 meter dan biasa dipergunakan untuk gudang penyimpanan.
Untuk menjangkaunya pun diperlukan forklift dengan jangkauan 6 meter atau dengan menggunakan order picker tools. Racking system model ini biasanya banyak digunakan di perusahaan manufacture dengan tipe assembly.
Menurut mekanisme kerjanya, racking system dapat digolongkan menjadi:
Mezzanine rack
Mezzanine rack adalah salah satu tipe rak yang sering digunakan di sistem pergudangan modern, terutama di bagian finished product mereka. Mezzanine rack adalah tipe rak yang tidak mempunyi batasan area dalam skala kecil. Tipe ini sangat cocok digunakan untuk menyimpan barang-barang yang mempunyai dimensi yang besar dengan varian dimensi yang beragam.
Drawer Rack
Drawer rack adalah salah satu tipe rak yang mempunyai slot drawer menyerupai laci, sehingga memudahkan user untuk mengambil barang. Tipe ini termasuk tipe ligh-duty, biasanya digunakan untuk menyimpan komponen elektronik
Cantilever Rack
Cantilever rack adalah tipe rak heavy duty dengan model menyerupai huruf T atau huruf Y. Rak ini biasana digunakan untuk menyimpan produk pipa dan turunannya.
Pallet Rack
Pallet rack adalah tipe rak yang paling sering digunakan, terutama untuk perusahaan manufacture. Tipe ini cocok untuk perusahaan assembly dengan jumlah komponen yang banyak. Model ini menggunakan pallet standar untuk meletakkan barang.
Drive-In Rack
Drive-in rack membutuhkan pallet dengan design khusus yang mempunyai lobang dibagian bawah untuk dapat dimasukkan ke dalam raknya. Jalur keluar masuk barang rak model ini berbeda dengan tipe pallet rak. Untuk mengambil atau memasukkan barang, forklift akan melewati kedua buah kaki frame-set menuju kedalam drive-in rack.
Pemilihan penggunaan rak dalam sistem pergudangan harus disesuaikan dengan karakteristik barang yang akan disimpan. Hal ini mutlak harus diperhitungkan saat melakukan desain layout pergudangan. Beberapa pertimbangan penting yang terkait dengan pemilihan racking system dan desain layout adalah:
-Tipe barang
-Dimensi dan berat barang
-Luas gudang
-Material handling yang digunakan (terutama jenis forklift jika menggunakan)